Wanatani Berbasis Sengon


oleh :  Muharni, SP
Penyuluh Kehutanan Penyelia
CDK Wilayah Pacitan 

SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen)


Nama botanis: (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen), syn. Albizia falcata Backer, famili Mimosaceae. Nama daerah :Albizia, bae, bai, jeungjing, jeungjing laut, jing laut, rare, salawaku, salawaku merah, salawaku putih, salawoku, sekat, sengon laut, sengon sabrang, sika, sika bot, sikas, tawa sela, wai, wahagom, wiekkie.Nama lain : Batai (Malaysia Barat, Sabah, Philipina, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman); kayu machis (Sarawak); puah (Brunei).


Penyebaran : Seluruh Jawa, Maluku, Irian Jaya. Ciri umum : Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering.

Sifat kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin. (Martawijaya dan Kartasujana, 1977).


Sengon (latin: Paraserianthes Falcataria), pohon penghasil kayu yg paling banyak ditanam. Karena pertumbuhannya cepat, sehingga masa tunggu panen cukup singkat (5 s/d 6 tahun). Bandingkan dengan masa tebang jati Tectona grandis yang mencapai 25-35 tahun. Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV – V. Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya. Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.


Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%. Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.


Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

 

Kenapa Sengon ?

 

·     Kerusakan hutan alam sangat parah

·     Kebutuhan kayu sangat tinggi dan taktergantikan,

·     Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah

·     Budidaya sengon itu mudah, risikonya tak terlalu besar, dan pasarnya ada

·     Departemen Kehutanan meluncurkan program sengonisasi pada 1989. Tujuannya untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan serta lahan.

·     Kadar selulosa yang tinggi dan berserat panjang menyebabkan sengon bagus sebagai bahan baku kertas.

·     Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah

·     Tanaman sengon tidak memerlukan kondisi lingkungan dan tanah yang spesifik Kondisi lingkungan dan tanah di Jawa, Kalimantan dan Sumatera yang kebanyakan jenisnya ultisol (podzolik merah kuning) pada umumnya sangat cocok untuk pengusahaan sengon.

·     Harga kayu tidak pernah turun, bahkan akan semakin mahal

Gb. Hamparan Sengon umur 4 tahun 


Jenis-jenis Sengon

 

Sengon Laut/Sengon Putih

·     Rentan pernyakit kanker batang dan penggerek pucuk daun

·     Tidak bercabang sepanjang minimal 9 meter. Dan warna kulitnya putih

 

Sengon Merah

Biji sengon merah dan biji sengon putih/laut serupa. hanya saja biji sengon merah lebih bulat dan ujung nya lebih tumpul.

 

Sengon Butho

Bijinya besar-besar. seperti biji bunga matahari ( kuwaci ), namun lebih besar sedikit.

1.   Banyak cabang.

2.   Tekstur kayu yang melintir menyebabkan sulit diolah dan membuat kayu/papan berserabut.

3.   Tidak tahan disimpan lama karena mudah rusak karena serangga ( bubukan. jawa)

4.   Akar sengon butho menyerap air sangat banyak. sehingga merusak ekologi lingkungan.


Sengon Solomon

·       Adalah pengembangan bibit sengon generasi ke 3, asal kanada ( sengon solomon )

·       Menanam sengon laut biasa dg Solomon biasayanya sama. tetapi solomon memberi hasil 2x lipat.

·       Ukuran tanaman sengon jenis solomon ini lebih besar dan batangnya lebih tinggi ketimbang sengon laut atau sengon unggul bersertifikat.Pada usia lima tahun, lingkar batang sengon laut hanya sekitar 25 cm, dan lingkar batang jenis sengon unggul bersertifikat mencapai 28 cm. Bandingkan dengan lingkar batang sengon solomon yang bisa mencapai 35 cm untuk usia yang sama.Selain itu, tinggi batang sengon solomon bisa mencapai 23 meter pada usia lima tahun. Sementara untuk usia serupa, tinggi sengon lokal hanya sekitar 15 meter. 

 

Tentu saja, pertumbuhan itu bisa dicapai kalau sengon solomon ditanam di tempat yang cocok. Sebagaimana tanaman sengon lainnya, sengon solomon bisa tumbuh subur di daerah bercurah hujan tinggi. Pertumbuhan sengon solomon tidak terlalu bagus kalau ditanam di daerah berangin kencang. 

Sengon ini tentunya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sengon laut. Beberapa keunggulan sengon solomon adalah sbb :

1. Batang lurus keatas dengan cabang yang sangat kecil, seperti layaknya pohon bambu. Tanpa adanya pemangkasan.

2. Memiliki potensi profit yang lebih mengutungkan dibandingkan dengan sengon biasa.

3. Ketersediaan bibit sangat terbatas (pemesanan minimal dilakukan 3 bulan sebelum tanam atau saat cleaning lahan dimulai).

4. Pertumbuhan  cepat antara 5  s/d 6 tahun dapat dipanen.

5.  Hasil panen maksimal.

6.  Ukuran tinggi bisa mencapai 40meter maximum.

7.  Tahan terhadap penyakit karena sudah mengalami proses sewaktu masih menjadi biji.

 

Estimasi perhitungan sengon laut dan sengon solomon 

 

Analisis ekonomi bisnis: (pada umur 7 th per hektar luas lahan)

 

1. Sengon lokal diameter rata-rata : 24 cm

 

Biaya bibit 1150 x Rp. 2.500 = Rp. 2.875.000

Biaya pemeliharaan 1150 x Rp. 50.000 = Rp. 57.500.000

Jumlah Pengeluaran = Rp. 60.375.000

 

Pemasukan :

Penjarangan tahun ke 3 = 25% x 1150 =287 x harga jual Rp. 50.000= Rp. 14.350.000

Penjarangan tahun ke 5 = 15% x 1150 = 173 x harga jual Rp. 100.000= Rp. 17.300.000

Hasil tebang tahun ke 7 = 60% x 1150 = 690 x harga jual Rp. 300.000= RP. 207.000.000

Jumlah pemasukan = Rp. 238.650.000

 

2. Sengon Solomon kultur jaringan

Biaya bibit (asumsi) 1150 x Rp. 10.000 = Rp. 11.150.000

Biaya pemeliharaan 1150 x Rp. 50.000 = Rp. 57.500.000

Jumlah pengeluaran = Rp. 68.650.000

 

 

 

Pemasukan :

Penjarangan tahun ke 3 = 10% x 1150 x harga jual Rp. 50.000 = Rp. 5.750.000

Penjarangan tahun ke 5 = 5% x 1150 x harga jual Rp. 100.000= Rp. 8.300.000

Hasil tebang tahun ke 7 = 85% x 1150 x harga jual Rp. 300.000 = Rp. 285.000.000

Jumlah Pemasukan = Rp. 299.050.000

Gb. Panen kayu sengon ke 2


Budidaya sengon dengan sistem tumpangsari


Budidaya tanaman katu-kayuan khususnya di Pulau Jawa mengalami berbagai kendala. Ketersediaan lahan yang terbatas merupakan salah satu kendala utama. Lahan yang tersedia lebih intensif digunakan sebagai lahan pertanian dibandingkan sebagai lahan hutan rakyat. Pertanian merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan bagi sebagian masyarakat di Pulau Jawa karena merupakan mata pencaharian utama. Agar bisa membudidayakan tanaman kayu-kayuan maka perlu dilakukan metode penanaman dengan sistem tumpang sari yang dapat menggabungkan antara tanaman pertanian dan tanaman kayu-kayuan pada suatu lahan secara bersamaan. Pemilihan jenis atau spesies yang akan ditanam pada sistem tumpang sari sangat menentukan keberhasilan dari sistem tumpang sari tersebut. Pohon Sengon (Paraserientes falcataria) merupakan jenis tanamam kehutanan yang sudah dikenal di masyarakat dan memiliki kecepatan tumbuh sangat tinggi dan daur yang pendek (6 – 8 tahun).


Sengon dapat tumbuh optimal di ketinggian 400 -700 mdpl sehingga sangat cocok dibudidayakan di daratan tinggi. Sengon juga memiliki tipe daun yang kecil-kecil dan tajuk yang tidak rapat sehingga tanaman bawah masih cukup terkena sinar matahari. Karena sifat-sifat yang dimiliki sengon tersebut, maka sengon cocok sebagai tanaman pokok dalam sistem tumpang sari. Jenis tanaman sela yang cocok di tanam di antaranya jagung, umbi-umbian, ketela pohong, rumput gajah, dan berbagai jenis empon-empon.


Gb. Tumpangsari Sengon dengan Lengkuas


Pola Wanatani/ Agroforestry bentuk lain : 

a. tanaman Bawah Tegakan / Tumpangsari 

Gb. Tanaman Penguat teras rumput  diantara sengon. 


Gb. Penegmbangan Porang dibawah Tegakan Sengon

Gb. Tanaman empon-empon dibawah tegakan sengon

b. Pengembanagan Lebah madu dibawahtegakan sengon 


Gb. Penemapatan stup Lebah Madu disekritar areal Sngon 






salam lestari !!


Comments

Popular posts from this blog